Renungan Hari Minggu Biasa Ke-20 Tahun A – 20 Ogos, 2023
Pembacaan Pertama: Yesaya 56:1.6-7
Mazmur Tanggapan : 67:2-3.5.6.8
Pembacaan Kedua: Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 11:13-15.29-32
Injil: Matius 15:21-28
PENYELAMATAN UNTUK SEMUA BANGSA
Shalom. Salam damai. Semoga Tuhan yang luarbiasa sentiasa bersama kita semua.
Pada Minggu Kedua Puluh Tahun A ini, firman Tuhan memberitahu kita bahawa penyelamatan adalah untuk semua bangsa bukanlah hanya untuk bangsa pilihan Sahaja iaitu bangsa Isreal. Ini terjadi berkat belas kasih Tuhan kepada manusia ciptaannya. Sudah layak dan sepantas kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada Allah atas belas kasihan tersebut hingga kita kini menjadi bangsa pilihan dan diselamatkan oleh pengorbanan Yesus di kayu salib.
Dalam Pembacaan Pertama kita mendengar bagaimana rencana penyelamatan ditawarkan kepada bangsa-bangsa lain selain bangsa Isreal akibat ketidaktaatan mereka kepada hukum-hukum Tuhan.
Bangsa pilihan ini jatuh dalam dosa, kenajisan dan terpengaruh dengan kehidupan duniawi- mereka sibuk menimbah kekayaan dan melakukan banyak kejahatan dalam hidup mereka dan tidak lagi ingat akan Tuhan yang membawa mereka keluar dari perhambaan dari Mesir, yang memelihara mereka selama 40 tahun di padang gurun dengan kuasa Ilahi. Mereka meninggalkan Tuhan dan mencari keseronokan dunia.
Tuhan mengingatkan mereka untuk bertobat dan Kembali ke pangkuanNya. “Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan.” Sebab Aku akan membawa ke gunung-Ku yang kudus orang-orang asing yang menggabungkan diri pada Tuhan untuk melayani Dia dan mengasihi nama-Nya serta untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang tetap berpegang kepada perjanjian-Ku.”
Ketidaktaatan bangsa Isreal sebagai bangsa pilihan menyebabkan Tuhan menawarkan penyelamatan ini kepada bangsa lai. “Sebab Aku akan membawa ke gunung-Ku yang kudus orang-orang asing yang menggabungkan diri pada Tuhan untuk melayani Dia dan mengasihi nama-Nya serta untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang tetap berpegang kepada perjanjian-Ku.”
Sebagai bangsa asing yang dijadikan bangsa pilihan untuk diselamatkan Allah mengatakan “Sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”. Syukur puji Tuhan, kini semua bangsa boleh datang dan berdoa di rumah doa iaitu gereja gara-gara ketidaktaatan bangsa pilihan. Kita benar-benar diberkati. Sebagai bangsa bukan pilihan, kini kitab oleh datang ke hadirat Tuhan secara peribadi dan berdoa untuk meminta pertolongan. Sungguh luarbiasa belas kasihNya.
Sebagai bangsa pilihan Baharu, adakah kita taat kepada Tuhan? Adakah kita benar-benar mencari Dia dalam hidup kita setiap hari? Kegagalan berbuat demikian boleh menyebabkan kita dikucilkan oleh Tuhan dan tidak menerima kesalamatan yang dijanjikan iaitu kehidupan kekal bersamaNya di syurga.
Dalam Pembacaan Kedua, Rasul Paulus mengatakan bahawa kerana bangsa Yahudi, bangsa pilihan tidak menerima pewartaan khabar gembira penyelamatan maka dia telah memberitakan keselamatan itu kepada bangsa bukan Yahudi. Katanya “Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justeru keranaaku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap sebagai kemuliaan pelayananku, kalau aku dapat membangkitkan cemburu dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.”
Sungguh tragis dan menyedihkan. Pemberitaan keselamatan oleh Rasul Paulus di kalangan bangsa Yahudi tidak diterima. Mereka menolak pemberitaan Injil. Justeru Rasul Paulus rela memberitakan keselamatan di kalangan bangsa bukan Yahudi agar dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka dari kematian kekal.
Penolakan mereka akan Injil menjadi berkat bagi semua bangsa di dunia kerana kini Injil diwartakan di seluruh dunia. “Sebab jika penolakan mereka bererti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai erti lain kecuali hidup dari antara orang mati? Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, dan sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua “
Berkat belas kasih Allah, kini semua bangsa ditawarkan keselamatan asal mereka percaya dan iman mereka kepada Yesus tetap selagi mereka hidup. Sama seperti sahutan dalam Mazmur marilah kita mengucapkan Syukur atas belas kasih Allah yang dinyatakan dalam hidup kita. “Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.”
Ya, marilah kita terus bersyukur atas belas kasih Allah yang dinyatakan dalam hidup kita sebagai bangsa pilihan Baharu bagi kemuliaanNya.
Dalam Injil kita mendengar bagaimana seorang Perempuan Kanaan, seorang kafir, berasal dari bangsa bukan pilihan mendapat belas kasih Yesus apabila Perempuan tersebut memohon dengan sungguh-sungguh agar menyembuhkan anak perempuannya yang dirasuk oleh setan dan sangat menderita. Pertemuan ini terjadi apabila Yesus dan muridNya menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon iaitu daerah orang kafir. Waktu itulah Perempuan tersebut datang dan berseru mencari Yesus. Oleh kerana iman, ketekunan dan kerendahannya dia mendapat apat yang mahu Yesus lakukan iaitu kesembuhan untuk anak perempuannya.
Kalau Yesus menolong seorang Perempuan kafir yang pada dasarnya tidak layak ditolong kerana dia bukan bangsa Yahudi apatahlagi bagi kita yang sudah menjadi bangsa pilihan berkat sakramen pembaptisan. Yesus tetap dan akan menolong kita sebab kita ini adalah anak-anak Allah. Yang diperlukan adalah iman, kerendahan dan ketekunan untuk memohon dengan sungguh-sungguh dari Yesus ke atas apa yang kita perlukan dalam hidup kita. Itupun kalau doa permohonan kita itu sesuai dengan kehendak Bapa.
Kita boleh belajar banyak perkara dari sikap Perempuan Kanaan ini memohon pertolongan Yesus apabila kita berdoa agar Tuhan campurtangan dalam permasalahan dan keperluan kita.
Pertama, Perempuan itu mengakui siapa Yesus. “”Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”. Ini bukti imannya kepada Yesus @ seorang kafir. Bagaimana dengan kita? Adakah jauh dalam hati kita percaya Yesus adalah Tuhan. Adakah anda pernah mengalami pertemuan peribadi denganNya saat kita mencari wajahnya Ketika berdoa?
Kedua, permohonannya disampai dengan jelas dalam Bahasa yang muda “”Kasihanilah aku, ya Tuan, Anak Daud”.. Ketika berdoa, adakah kita mempunyai sikap yang betul? Adakah kita percaya dengan sungguh-sungguh bahawa Yesus adalah Tuhan. Jika Dia Tuhah, sudah pasti dia dapat mengabulkan doa-doa permohonan kita.
Ketiga, Perempuan memohon dengan tekun, tidak mudah putus asa. Pertama-tama Yesus berdiam Sahaja atas permintaanNya. Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Ini tidak menghalang dia dari terus memohon belas kasih Yesus dengan terus-menerus memohon pertolongan Yesus. Ini membuat murid-murid Yesus berkata “, “Suruhlah perempuan itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak”! Adakah Perempuan itu berputus asa!?. Sama sekali TIDAK!. Terbukti dia terus-terus memohon pertolongan Yesus dengan sungguh-sungguh. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku.!”. Dia sanggup merendahkan diri asal dia mendapat pertolongan Yesus sebab dia percaya Yesus mampu menolong dia.
Adakah kita mempunyai sikap seperti ini setiap kali kita memohon pertolongan Tuhan. Bila sudah beberapa lama kita berdoa dan Tuhan tidak melakukakan sesuatu, adakah kita berputus asa, kecewa, marah pada Tuhan dan akhirnya meninggalkan Tuhan.? Kita harus bertekun dalam doa seperti Perempuan ini.
Kemudian Yesus menjawab “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”.
Tujuan Yesus berkata demikian bukanlah mempermalukan Perempuan tersebut tetapi hanya menguji dia dengan mengatakan Dia datang hanya untuk bangsa Yahudi.
Perempuan itu tidak marah. Malah dia menjawab dengan penuh yakin. Jawaban perempuan itu sangat mengejutkan Yesus. Kata perempuan itu, “Benar,Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
Akhirnya Yesus mengabulkan permohonannya disebabkan Perempuan ini mempunyai iman, kesungguhan / ketekunan dan rendah hati. Maka Yesus berkata kepadanya, “Hai ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Apapun pergumulan hidup kita saat ini, Tuhan mampu menolong kita. Adakah itu masalah kesihatan, masalah ekonomi, masalah hubungan, masalah ketagihan perkara-perkara duniawi. Namakan saja apa yang menjadi keinginan kita mahu Yesus lakukan untuk kita. . Yesus mampu menolong kita. Yesus mampu membawa kita keluar sebagai pemenang dari segala pergumulan kita.
Sebagai bangsa pilihan, kita harus memiliki sikap seperti Perempuan Kanaan tersebut apabila kita memohon sesuatu dari Tuha. Apa yang diperlukan adalah iman, kerendahan hati, ketekunan dan mencari wajah Yesus dengan sungguh-sungguh seperti yang dilakukan oleh Perempuan Kanaan tersebut. Jika seorang kafir mendapat pertolongan Yesus, apatah lagi bagi orang pilihan Nya seperti kita.
Tuhan memberkati.!
Disediakan oleh:
Athanasius J. Ebol
Zon Sugud