RENUNGAN MINGGU ADVENTKETIGA TAHUN A
SUKACITA DI DALAM PENANTIAN.
YOHANES PEMBAPTIS MENGIRIM UTUSAN UNTUK MENANYAKAN IDENTITI YESUS. SEBALIKNYA YESUS BERBICARA MEMUJI YOHANES.
Inijil pada hari ini, ialah adakah Yesus merupakan pemenuhan harapan dunia atau tidak? Yesus adalah harapan kita yang memberi sukacita kepada semua orang yang percaya.
Biasanya harapan itu bersifat duniawi. Harapan itu akan tercabar kalau kita menghadapi krisis hidup di mana manusia menghadapi berbagai masaalah dalam hidupnya. Dia mengharapan masa depan yang baik. Ini akan membuat dia kehilangan iman harapan kepada Yesus. Kita harus bersabar, kita turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
Sumua orang pasti pernah merasakan situasi penantian. Contohnya, menunggu bas di perhantian bas, mnunggu kawan datang, menunggu keputusan perperiksaan keluar, menunggu tarikh terima gaji dan banyak lagi. Bagaimana menunggu kedataqngan Juru selamat kita Yesus Kristus? Atau pun masih dalam hati kita menggu yang lain. Mari kita renungi bersama.
Kita orang Kristian mengakui bahawa segala harapan kita terpenuh dalam Kristus. Dialah yang meringankan penderitaan kita, Dialah yang mengubah hidup kita. Menjadi orang Kristian memberi arti baru kepada hidup kita. Dia menjadikan kita manusia baru.
Sungguh tepat apa yang dikatakan Injil pada hari ini: ‘yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripada Yohanes’. Kita tidak perlu mengirim utusan kepada Yesus seperti Yohanes Pembaptis dan menanyakan apakah Dia yang kita nanti-nantikan itu atau orang lain. Kita tidak nanti-nantikan lagi orang lain. Kita telah mendengar Injil-Nya dan melihat perbuatan-perbuatan-Nya. Yesus adalah Mesias kita. Dia adalah Juruselamat kita. Kita telah menerima Yesus, kita tidak menolak Dia.
Pesoalannya sekarang ialah apakah kita orang Kristian Katolik menjadi harapan dunia sekitar kita akan sesuatu masa depan yang lebih baik? Apakah kita menjadi pendorong orang lain untuk lebih teguh kepercayaan kepada Allah?
Dapatkah kita menunjukkan iman yang teguh kita kepada orang sakit, putus asa, orang yang kurang di pedulikan? Dapatkah kita menunjukan bahawa kita ini pembawa damai dan sukacita? Kita harus menjadi saksi bahawa Yesus adalah kepenuhan harapan kita.
Jika kita belum melihat panggilan kita untuk membawa terang dalam dunia yang gelap ini, mungkin hal ini disebabkan kerana Yesus belum memenuhi hati kita. Dia belum menjadi pengharapan kita. Dia belum menjadi kepercayaan kita. Dari sebab itu, kita harus dengan penuh kerendahan-hati mohon ampun kepada Tuhan Yesus dan berkata “Yesus, harapan dan kepercayaan kami, kasihanilah aku orang yang berdosa ini. Datanglah, ya Tuhan Yesus”
Kat. Linus