RENUNGAN MINGGUAN
HARI RAYA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Daniel 7 : 13-14 , Wahyu 1 : 5-8, Yohanes 18 : 33-37
Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam merupakan sebuah perayaan sebelum masa Adven. Hari raya tersebut dikhususkan untuk memperingati Yesus sebagai Raja Semesta Alam. Kerajaan Yesus bukanlah kerajaan yang memiliki batas teritori atau wilayah seperti raja-raja di dunia ini. Kerajaan Yesus mencakup seluruh alam semesta.
Yesus dikatakan sebagai Raja melalui beberapa pengakuan yang terdapat dalam Injil Yohanes dan nubuat orang-orang majus dari Timur. Pengakuan dari Injil Yohanes dilakukan oleh Pilatus ketika Yesus bertemu dengannya secara personal atau peribadi. Pilatus bertanya kepada Yesus, apakah benar Engkau adalah Raja Orang Yahudi? Jawab Yesus, begitulah mereka mengatakannya. Selain itu, pada salib Yesus tertulis INRI ( Lesu Nazaramus Rex Iudaerum) yang bermaksud Yesus Raja Orang Yahudi. Tulisan dan simbol tersebut menjadi sebuah pengakuan yang diberikan kepada Yesus bahwa benarlah Yesus itu adalah seorang raja. Orang-orang majus dari Timur yang mendapat berita tentang Raja baru langsung mencariNya. Pencarian tersebut dijalankan dengan tanda dari bintang itu sampai kepada Yesus. Mereka adalah orang-orang terpelajar yang menerima khabar tentang kelahiran seorang Raja. Khabar tersebut diberitakan oleh malaikat akan kelahiran Raja baru. Orang-orang majus mendengar langsung bergegas menghampiri Raja baru tersebut dengan membawa persembahan iaitu emas, kemenyan dan mur.
Pengakuan yang dilakukan oleh Pilatus serta tanda yang tertulis diatas salib menjadi salah satu bukti yang kuat bahwa Yesus itu adalah Raja. Selain itu, orang-orang majus yang bertemu dengan bayi comel Yesus memberi persembahan juga bukti bahwa Yesus adalah Raja. Namun sebagai Raja, Yesus tidak lahir di sebuah tempat yang dikhususkan untuk melahirkan, melainkan dilahirkan di sebuah kandang dimana keadaannya kotor, dikelilingi rumput dan gelap di sebuah kota kecil. Yesus dilahirkan bersama alam semesta . Kelahiran tersebut menjadi bukti bahwa Yesus adalah Raja Alam Semesta.
Seseorang raja biasanya identik dengan kekuasaannya, otoritas atau wilayah, dan hukum atau aturannya. Akan tetapi Yesus sebagai Raja tidak menunjukkan diriNya berkuasa dan memiliki wilayah, negeri atau negara. Hukum yang Dia berikan juga sederhana iaitu hukum kasih. Kehadiran Yesus ke dunia pun merupakan cinta kasih Allah kepada umat manusia. Cinta kasih seorang bapa kepada anak-anakNya. Kasih yang serupa juga menjadi hukum Kristus kepada kita. Kasih yang memampukan kita mencintai atau mengasihi sesama manusia. Kasih yang adalah moral sepanjang masa. Ertinya aturan hidup kita haruslah berlandaskan cinta kasih.
Kasih yang diwartakan Yesus merupakan salah satu hukum dalam kerajaanNya. Hukum yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh kerana itu, sebagai pengikut Yesus Kristus Raja Semesta Alam itu, semangat kasih perlu kita hidupi, jalani dan kita laksanakan secara sungguh-sungguh dalam kehidupan seharian kita. Hukum kasih mampu difahami dan diteguhkan sehingga menjadi suatu peribadi yang semakin mengandalkan, bahwa Yesus itu Sang Raja Semesta Alam.
Kat. Steven Tuyang.