RENUNGAN MINGGU ADVEN II: SIAPKAN JALAN BAGI TUHAN
Bacaan: Barukh. 5:1-9; Flp. 1: 3-6. 8-11; Luk. 3:1-6
Nasihat Nabi Barukh dalam Bacaan Pertama setara atau ada persamaan dengan seruan Yohanes Pembaptis dalam Bacaan Injil minggu ini. ‘Hai Yerusalem tanggalkanlah pakaian duka dan derita, dan kenakanlah perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya’. Sementara Yohanes menyerukan, “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu”. Hal ini dilakukan oleh Barukh dan Yohanes supaya masyarakat percaya kepada Tuhan, bertobat, dan selamat. Seruan para nabi ini akan menjadi sia-sia jika tidak ada yang mengikuti dan menghidupinya.
JALAN – adalah sarana untuk sampai ke suatu destinasi. Dan hati adalah jalan untuk mengalami perjumpaan penuh sukacita dengan Tuhan. Amat penting sekali jalan yang lurus, jalan yang rata dan bebas hambatan, bebas tantangan mempermudahkan dan melancarkan suatu perjalanan yang indah, lancar dan damai. Sebaliknya, bila berlaku keadaan tidak rata dan rosak, akan menjadi halangan untuk mencapai tujuan atau destinasi.
Adven minggu kedua ini, Yohanes Pembaptis dalam Bacaan Injil, tampil dengan lantang menyerukan: ‘Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis”. Seruan ini disampaikan di padang gurun. Padang gurun merupakan lambang hidup yang penuh dengan tantangan, lambang hati yang kering tanpa harapan, penuh bahaya yang mengancam, tidak ada kehidupan. Padang gurun adalah lambang hati manusia yang jauh dari kebahagiaan dan keselamatan, kerana dosa. Di padang gurun hati manusia inilah Yohanes berteriak lantang agar bertobat. Jalan hati ini harus disiapkan untuk kedatangan Tuhan. Jalan hati yang tidak lurus, bengkok harus diluruskan,yang berlekak lekuk oleh kesombongan,ego, mementingkan diri sendiri harus diratakan atau berubah agar semua orang akan melihat dan memperoleh keselamatan iaitu dari Tuhan. Keselamatan itu bersemi dari hati naluri kita, jalan hati yang layak bagi Tuhan.
Buah pertobatan adalah kasih, pengampunan, keadilan, perbuatan-perbuatan baik dan benar seturut kehendak Allah. Jalan hati yang disiapkan adalah pertobatan. Bertobat dalam setiap perkataan dan perbuatan kita.
Keselamatan itu sangat penting untuk persiapan, dimana terkadang sulit atau sukar bagi kita, namun bukan mustahil atau tidak mungkin. Keselamatan harus kita usahakan dengan penuh ketekunan dan sukacita, sebagai sebuah perjalanan ziarah menuju kepada keselamatan, iaitu Tuhan itu sendiri. Persiapan itu diperlukan agar kita tanpa hambatan, tantangan dapat sampai pada tempat perjumpaan yang membahagiakan.
Pada masa Adven ini, masa penuh rahmat ini, apakah kita sudah bersedia? Semestinya kita menantikan dan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya dengan penuh sukacita dan harapan. Kita berharap dan membiarkan Allah berkarya secara gilang gemilang dalam hidup kita masing-masing. Inilah jalan yang dapat kita tempuh iaitu pertobatan. Jangan kita tunda untuk bertobat!.
Pada musim Adven ini juga kesempatan dan masa untuk kita menerima Sakramen Pertobatan, memohon keampunan dosa dari Allah Si Pencipta. Persediaan diri menerima kedatangan Sang Juruselamat.
Marilah bersunguh-sungguh berdoa memohon kepada Tuhan, agar membantu kita dengan rahmat-Nya agar kita berani meratakan jalan, meluruskan jalan hidup kita dengan sungguh bertobat, bersedia untuk berubah dan kembali ke jalan-Nya serta dapat sampai kepada-Nya. Kita berjalan bersama, melayani di ladang Tuhan, dengan penuh kesyukuran, cinta kasih dan kerendahan hati, agar kita bertambah kuat dan kukuh di musim Adven ini. Menunggu dengan penuh pengharapan dan kesediaan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus.Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, jika kita percaya, mendengar, mentaati firman-Nya dan melaksanakan seturut kehendak-Nya. Amen.
Kat. George Maison.